Blogger Widgets

7 Mitos Yang Salah Dalam Mengirimkan Surat Lamaran Kerja


sudah berulang kali mengirimkan surat lamaran kerja namun tidak pernah mendapatkan jawaban? luangkanlah waktu satu atau dua menit untuk membaca artikel ini, setidaknya dapat menjadi masukkan bagi para pencari kerja, apa yang diharus dilakukan sebelum menulis dan mengirim berkas lamaran kerja ke perusahaan.
  1. Surat lamaran kerja harus diserahkan langsung kepada Manajer HRD jangan kepada assistennya atau dengan Satpam (?).
    mungkin anda sering mendengar nasihat seperti itu, supaya pelamar harus dengan segala cara menyerahkan langsung berkas lamaran kepada Manajer HRD atau kalau perlu langsung kepada big bossnya. tapi tahukah anda bahwa HRD yang pekerjaannya selalu berurusan dengan masalah ini menganggap bertemu langsung dengan para pelamar yang tak diundang merupakan momok yang harus dihindari. itulah sebabnya banyak lowongan kerja yang mensyaratkan para pelamarnya mengirimkan berkas melalui pos atau melalui email saja daripada menyesakkan kantor dengan para pelamar.
    memaksakan kehendak untuk bertemu secara langsung salah-salah bisa diblack list karena mereka merasa terintimidasi dengan sikap memaksa anda, karena itu ikutilah prosedur mereka, ke meja siapa berkas lamaran harus diletakkan sebab biasanya manajer HRD memiliki beberapa asisten yang menangani masalah tersebut.
  2. Tulisan tangan lebih dihargai karena menunjukkan karakter si pelamar (?).
    Iya kalau tulisan anda bagus dan rapi, kalau tidak? berkas anda akan berakhir di TPS tanpa sempat dibaca.
    sekarang sudah bukan jamannya lagi menulis surat lamaran kerja dengan menggunakan kertas folio, kecuali kalau mau melamar menjadi PNS sebab mereka susah sekali merubah kebiasaan jaman feodal itu.
    ketiklah surat lamaran kerja dengan menggunakan komputer.
  3. Lamaran kerja dalam bahasa Inggris lebih dihargai (?)
    sebelum mengirim berkas lamaran kerja ketahui dulu siapa pemilik perusahaan yang anda tuju, apakah perusahaan asing atau perusahaan domestik?
    dan yang penting adalah siapa yang menerima dan membaca surat lamaran anda, apakah orang asing yang tidak bisa berbahasa Indonesia ataukah orang Indonesia yang tidak bisa berbahasa Inggris?
    Kalau surat tersebut anda tujukan kepada HRD saja dan bukan kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham yang berada di negeri antah berantah sana lebih baik anda menulisnya dalam bahasa Indonesia saja.
  4. Lampirkan pengalaman kerja sebanyak-banyaknya (?)
    memang bagus dan kelihatan sekali anda sudah lama malang melintang di dunia pencari kerja, terlihat dengan puluhan lembar fotocopy surat pengalaman kerja dari berbagai perusahaan mulai dari jabatan ini sampai jabatan itu.
    dengan melihat pengalaman kerja yang begitu banyak telah menunjukkan kepada HRD yang berpengalaman bahwa anda tidak memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan, sering tidak puas kepada perusahaan, bukan pekerja keras, dan yang lebih parah lagi anda sering diberhentikan.
    karena itu masukkanlah pengalaman kerja yang ada hubungannya dengan pekerjaan yang anda inginkan saja.  
  5. Perusahaan lebih menyukai para sarjana (?)
    jangan terlalu pesimis dulu kalau anda memiliki ijazah SMA (saja), banyak orang yang berhasil dan sejajar dalam satu jabatan yang semuanya sarjana. bahkan seringkali perusahaan yang telah menetapkan standar S1 dalam merekrut karyawan baru berubah sikap dan menjatuhkan pilihan kepada calon karyawan lulusan SMA.
    bahkan dalam prakteknya orang-orang yang bekerja di perusahaan dan berpengalaman lama dibidangnya bukanlah orang yang memiliki latar belakang akademis yang sama dengan bidang yang gelutinya sekarang ini.
    semua itu bukan kepada ijazah apa yang anda miliki, tetapi apa yang bisa anda kerjakan.
  6. Perusahaan tidak menyukai penduduk setempat untuk jabatan penting (?)
    jenis perusahaan pertambangan, perkebunan dan yang lainnya biasanya mempunyai kantor bagian di lokasi setempat.
    permasalahan kompleks mereka tentu seputar tenaga kerja setempat yang sering meminta pekerjaan dengan memaksa tanpa memikirkan kualifikasi diri mereka sendiri. belum lagi masalah PHK yang harus dilakukan kepada tenaga kerja setempat akibat skill yang tidak dimilikinya.
    dengan beragam permasalahan tersebut, seringkali pihak HRD merasa terintimidasi dan berusaha untuk tidak menerima karyawan setempat.
    akan tetapi kalau anda benar-benar orang yang mereka cari, tunjukkan diri anda apa adanya, jangan membawa-bawa nama tokoh setempat atau pejabat lokal, dan tunjukkan bahwa anda orang yang ramah dan tidak emosional.
  7. Mengirim email dengan file Jpg (?)
    banyak yang salah kaprah ketika mengirim email surat lamaran kerja ke perusahaan, puluhan lembar berkas lamaran kerja berupa ijazah, transkrip nilai, KTP, Pasfoto, Surat Pengalaman Kerja dan berbagai surat lainnya dijejalkan dalam lampiran email, sehingga membentuk barisan lampiran yang panjang. tidakkah anda membayangkan sulitnya mendownload file tersebut satu persatu untuk dibaca. siapa yang anda suruh mendownload dan membaca file berantakan itu? tentu saja HRD. bukankah anda mengirimkannya kepada mereka. dan bagaimana kalau ternyata mereka kesulitan dalam mendownload file besar milik anda itu? jelas diabaikan.
    ada baiknya dalam mengirim email berkas lamaran kerja ikuti tahapan berikut :
    • scan surat lamaran anda
    • scan daftar riwayat hidup atau curriculum vitae yang dibagian atasnya sudah ditempel pasfoto berwarna anda
    • scan ijazah terakhir saja
    • scan transkrip nilai terakhir saja
    • scan beberapa pengalaman kerja yang penting saja
    • scan KTP/SIM
    • simpan dalam format pdf.
    • kirimkan.
    ingatlah untuk mengirimkannya dalam format pdf saja, kecuali dalam ketentuannya harus mengirim dalam format jpg dan ini jarang sekali terjadi.sebab pengiriman berkas email dalam format pdf akan memudahkan orang untuk membaca secara berurutan dan yang lebih penting lagi file tersebut cukup ringan untuk diupload maupun di download.

     

3 komentar:

  1. Thanks gan infonya sangat membantu sekali.

    BalasHapus
  2. Gan ane mau nanya, klo kirim 2 kali diperusahaan dan lowongan yang sama dalam 2 bulan boleh gak gan?, Thanks sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih sering lebih baik gan. Saran dari temen ane yg pernah jdi HRD. soalnya si HRD ini pas buka email buat saat perekrutan pasti buka email yang paling atas dari ribuan inbox lamaran kerja. 2 hari sekali normalnya untuk satu lamaran.

      Hapus

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER