Blogger Widgets

Lailatul Qadar, Malam 1000 Bulan

Dahulu, secara adat masyarakat Banjar Kalsel, merayakan malam-malam lailatul qadar ini dengan menyalakan suluh (obor), didepan rumah masing-masing berjenjer suluh-suluh dari bambu yang diberi sumbu dan didalamnya diisi minyak tanah. Ditengah gelapnya malam, tentu suluh ini sangat membantu sebab dahulu tidak semua rumah mempunyai fasilitas PLN seperti sekarang. Dengan menyalakan suluh masyarakat percaya rumah mereka yang terang akan menarik minat malaikat untuk datang, dan rumah yang gelap gulita seringkali dijauhi para malaikat.

Lama kelamaan kebudayaan berkembang, setiap malam salikur didepan rumah tidak hanya ada suluh-suluh  yang memancarkan cahaya api tapi sudah dihias dengan tanglong yang terbuat dari kertas warna warni berbentuk kotak dan didalamnya dimasukkan lampu, sehingga memancarkan cahaya yang indah ketika malam tiba.
Kini semua sudah serba electrik, tak ada lagi suluh-suluh yang kadang menyebabkan tanglong terbakar. Tanglong kini sudah diisi dengan lampu listrik warna-warni, bahkan ada yang memakai lampu laser, tetapi tanglong tidak lagi dipasang didepan rumah masing-masing, mungkin karena sekarang lingkungan sudah terang benderang dengan hadirnya lampu-lampu jalanan sehingga penerangan dengan suluh sudah tidak diperlukan lagi. Untuk mengenang tradisi itu di Banjarmasin setiap malam ke 21 diadakan acara baarak tanglong  atau mengarak tanglong. 

Uniknya lagi, baarak tanglong ini tidak hanya diadakan di jalan raya, tetapi juga diatas sungai dengan jukung-jukung kecil dari para pedagang di pasar terapung. Di Banjarmasin, jukung  atau perahu kecil lebih banyak dipakai orang untuk berjualan bahan makanan daripada dipakai untuk keperluan mencari ikan.

Meskipun demikian hendaklah kita tidak melupakan makna sebenarnya dari malam Lailatul Qadar itu suatu malam yang dimuliakan Allah melebihi malam-malam lainnya, Allah Ta'ala berfirman :
“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3-4).

Inilah tanda-tanda malam Lailatul Qadar diantaranya :

  1. Udara dan angin sekitar terasa tenang. Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 
    “Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.”

  2. Malaikat turun dengan membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

  3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

  4. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata,
    Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.“


    Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, Marhaban yaa Ramadhan...

1 komentar:

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER